Jakarta - Rencana PDIP
mengerahkan massa besar-
besaran untuk demonstrasi
menolak kenaikan harga BBM
direspons Partai Demokrat
(PD). Ketua Umum DPP PD,
Anas Urbaningrum,
menyarankan agar PDIP
tidak menyampaikan aspirasi
politiknya lewat jalanan.
"PDIP itu partai besar, punya
wakil-wakil di parlemen.
Wakil-wakilnya banyak dan
bagus-bagus. Karena itu,
sebetulnya lebih baik ekspresi
politiknya, sikap politiknya,
dan pendirian politiknya itu
disampaikan dalam proses
politik di parlemen," kata Anas
di sela-sela seminar
penanggulangan tomcat di
kantor DPP Partai Demokrat,
Jalan Kramat Raya, Jakarta
Pusat, Senin (26/3/2012).
Meski demikian, Anas
mengatakan kalau ada yang
tidak setuju dengan kenaikan
harga BBM dan
mengekspresikan
ketidaksetujuannya melalui
demonstrasi merupakan hal
yang lumrah. Tidak perlu
dianggap sesuatu yang besar.
"Demo itu ekspresi yang normal
dari demokrasi. Jadi kalau
ada demokrasi, ada ruang
politik untuk demokrasi. Yang
penting adalah demonstrasi itu
dilakukan dengan tertib,
menghormati prinsip-prinsip
demokrasi, tidak dengan
kekerasan, tidak anarki,
dengan begitu demonstrasi
betul-betul menjadi ekspresi
demokrasi," kata dia.
Sebelumnya, politisi PDIP
berencana mengerahkan massa
penggunjuk rasa menolak
kenaikan harga BBM pada
Selasa (27/3) esok. Mereka
meyakinkan bahwa aksi
tersebut akan berlangsung tertib
dan menjauhi segala tindakan
anarki.
"Demo PDIP anti anarki,"
kata politisi PDIP Sayed
Muhammad Muliady di
Gedung DPR, Senayan,
Jakarta, Senin (26/3)
Sumber : Detiknews
Published with Blogger-droid v2.0.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar